Doa Malam Lailatul Qadar & Amalan yang Disunnahkan

Malam Lailatul Qadar adalah malam yang sangat mulia (QS al-Qadr: 1-5). Merupakan malam yang paling utama dari seluruh malam dalam setahun, juga malam yang lebih baik dari seribu bulan. 

Dinamakan dengan Lailatul Qadar karena malam ini adalah malam penentuan dan keputusan karena keagungan dan kemuliaannya. Allah SWT berfirman,

“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi. Sungguh, Kamilah yang memberi peringatan. Pada (malam itu) dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah,” (QS ad-Dukhaan: 3-4)

QS ad-Dukhan (44) Ayat 3-4

Yakni dituliskan para malaikat apa yang akan mereka kerjakan selama satu tahun itu. Selain itu, juga menjelaskan kepada mereka apa yang ada pada tahun itu berupa rezeki, ajal dan lain sebagainya dari hal-hal apa saja yang akan terjadi di tahun itu. Allah SWT memerintahkan mereka untuk melaksanakan apa yang ditugaskan kepada mereka, yang telah ada sebelumnya pada ilmu Allah SWT dan ketetapan-Nya.

Malam Lailatul Qadar tetap ada hingga hari Kiamat. Umat Islam disunnahkan untuk mencarinya, beribadah di malamnya, dan bersungguh-sungguh untuk mendapatkannya. 

Malam Lailatul Qadar dicari pada malam-malam ganjil di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan. 

Doa Malam Lailatul Qadar

Dalam mencari malam Lailatul Qadar, disunnahkan memperbanyak berdoa, khususnya doa yang telah diajarkan oleh Rasulullah saw., di antara doa itu ialah,

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni
Artinya: “Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf, dan Mencintai pemaafan, maka maafkanlah kami.”

Hal ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan dari Aisyah r.a. ia berkata, “Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu jika aku mendapatkan malam Lailatul Qadar. Apa yang harus aku ucapkan?” Rasulullah saw. menjawab, bacalah

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

“Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf, dan Mencintai pemaafan, maka maafkanlah kami.”

(HR Imam Ahmad, Ibnu Majah, at-Tirmidzi, dan beliau berkata, “Hadits hasan shahih.”)

Selain membaca doa tersebut, disunnahkan pula memperbanyak sholat, bersungguh-sungguh dalam beribadah, melakukan ketaatan dan berdoa, yang demikian itu agar kita senantiasa menghidupkan malam dengan beribadah hingga terbit fajar. 

Al-Mu’tamad Fiqih Imam Asy-Syafi’i Jilid 2 karya Prof. Dr. Muhammad az-Zuhaili. 2018. Penerbit Gema Insani: Depok.

Beli di Shopee: Jual Fiqih Al-Mu`tamad Jilid 2 | Shopee Indonesia

Sumber: Prof. Dr. Muhammad az-Zuhaili. 2018. Al-Mu’tamad Fiqih Imam Asy-Syafi’i Jilid 2. Penerbit Gema Insani: Depok.
Photo by Katerina Kerdi on Unsplash

Author

0 Shares:
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like
Read More

Rangkaian Doa di Perjalanan

Saat weekend tiba, biasanya orang-orang sibuk mempersiapkan barang bawaan yang dibawa berlibur. Destinasi yang dipilih untuk berlibur pun…