Menjalani hidup dan berusaha menjadi versi terbaikmu adalah sebuah keharusan. Apapun itu yang kamu hadapi, dan apapun itu yang dijalani, kapanpun dan di manapun berada, adalah sesuatu yang sangat penting untuk menjadi versi terbaikmu.
Mungkin kita akan berbeda memberikan nilai ukur atas versi terbaik itu, tapi setidaknya ada proses yang dijalani, ada usaha yang dilakukan. Untuk itu, ada tiga permisalan yang dapat dijadikan tolak ukur bersama menuju versi terbaik kita.
Pertama, Jadilah Tinggi Seperti Pohon Kurma
Pohon kurma adalah pohon yang biasa kita jumpai tumbuh di Timur Tengah dengan lahan yang tandus, diterpa badai, tetapi dia tetap bisa hidup dan bertahan. Tahukah bagaimana kurma itu ditanam? Ternyata petani kurma akan meletakkan biji kurma di lubang dalam tanah dan ditutupi dengan batu. Kemudian batu itu akan menghambat kurma tumbuh ke atas sehingga akar pohon kurma menekan ke bawah dan ketika akar sudah kokoh maka batang yang tumbuh ke atas akan menggulingkan batu yang menekannya.
Ketika telah menjulang tinggi, sesungguhnya buahnya tidak pernah sekalipun tersentuh kotoran, dan jika ada yang melemparnya dengan batu, pohon kurma akan memberikan buah terbaiknya.
Sama seperti hidup, cobaan yang kita hadapi, ujian yang kita jalani, masalah yang menghalangi, cita-cita yang terhambat seharusnya menjadikan kita orang-orang yang kuat, pantang menyerah, dan terus berusaha menuju versi terbaik kita. Saat orang-orang mencemooh dengan melemparkan kata-kata yang dapat menghancurkan semangat apalagi menghina, kita tetap berdiri tegak tersenyum dan selalu membalasnya dengan kebaikan. Ingat, orang-orang berkata karena mereka hanya penonton atas persepsi mereka.
Kedua, Jadilah Seperti Lebah
Lebah adalah salah satu mahkluk yang dimuliakan Allah SWT., ini terbukti dengan tercantumnya nama lebah menjadi salah satu nama surat dalam Al-Qur’an. Ternyata ada sifat-sifat mulia yang dapat kita contoh dari lebah.
Dalam kehidupannya ternyata lebah tidak mencari makan dari bunga yang masih muda, atau lebah tidak akan mengambil makanan dari bunga yang sudah ada lebah lain. Lebah akan mencari bunga yang segar, bersih, dan baik tentunya.
Di sisi lain ketika lebah hinggap di satu bunga, ia akan mengambil serbuk sari bunga tersebut dan meletakkan di bunga yang lain, ini dapat membantu proses penyerbukan pada bunga. Yang sangat luar biasa pada satu waktu lebah akan menghasilkan sesuatu yang sangat bermanfaat bagi kehidupan, yakni madu yang manis, halal, dan sehat.
Untuk menuju versi terbaik, kita harus terus berbuat. Jangan pilih kecuali yang baik-baik dan jadikan hidup dapat memberikan kebermanfaatan kepada orang lain. Hindari perilaku yang dapat memberikan kesan buruk bahkan merugikan orang lain. Itulah sifat lebah.
Ketiga, Jadilah Seperti Semut
Semut itu hewan kecil yang tampak seolah lemah. Ternyata dalam kehidupan ia memanjat pohon bisa jadi terjatuh, tapi semut tetap berusaha memanjat pohon tersebut hingga mampu sampai ke pucuk dan membuat sangkar di sana. Semut juga dalam kehidupan berkelompok akan selalu bekerja sama dan bergotong royong dalam melakukan sesuatu
Pada akhirnya begitulah hidup, terkadang kita harus mencontoh semut yang pantang menyerah, setiap gagal harus bangkit kembali dan jangan pernah berputus asa. Di kehidupan ini juga kita tidak bisa sendiri, membutuhkan pertolongan orang lain, dan saling membantu. Dalam dunia kerja jika bekerja sama dan saling membantu dikedepankan, maka tidak ada pekerjaan seberat apapun yang tidak bisa diselesaikan.
Semua pilihan kembali kepada kita, ingin menjadi pohon kurma yang kuat atas terpaan badai di padang pasir, lebah yang hidup dari hal-hal baik dan menghasilkan sesuatu yang baik pula, atau menjadi semut yang pantang menyerah serta mengedepankan kehidupan yang saling membantu.
Dikutip dari Buku Akhirnya Kutemukan Kebahagiaan Sejati karya Aidh al-Qarni
Akhirnya Kutemukan Kebahagiaan Sejati karya Aidh al-Qarni
Beli di Shopee: Jual Akhirnya Kutemukan Kebahagian Sejati | Shopee Indonesia
Photo by Trollinho on Unsplash
