Bayangkan bagaimana sosok Rasulullah saw. ketika berada dalam gua bersama Abu Bakar ash-Shiddiq r.a.. Mereka dikepung oleh lima puluh orang dengan persenjataan berupa pedang yang siap menumpahkan darah, membunuh, dan membenci.
Rasulullah saw. melihat ke atas, ada kaki orang-orang musyrik. Sementara di sekeliling, cuma ada padang pasir, gak ada suara, gak ada akses komunikasi dengan manusia lain.
Namun, ada Allah SWT. yang tentara-Nya gak terkalahkan dan gak akan bisa menumbangkan utusan-Nya. Abu Bakar r.a. bergetar karena takut. Ia berkata pada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, seandainya mereka melihat ke bawah mata kaki mereka, akan terlihatlah kita.”
Rasulullah saw. tersenyum dengan tenang dan teguh karena janji Allah SWT. tentang kemenangan, serta jalan keluar dari-Nya. Masya Allah, beliau menyampaikan hikmah besar pada umatnya bahwa hati akan tetap tenang jika selalu percaya pada kemahabesaran Allah meski bahaya mengintai & kesedihan belum juga usai.
“Jika kamu tidak menolongnya (Muhammad), sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir mengusirnya (dari Mekah); sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, ketika itu dia berkata kepada sahabatnya, “Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.” Maka Allah menurunkan ketenangan kepadanya (Muhammad) dan membantu dengan bala tentara (malaikat-malaikat) yang tidak terlihat olehmu, dan Dia menjadikan seruan orang-orang kafir itu rendah. Dan firman Allah itulah yang tinggi. Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.”
QS. At-Taubah (9) Ayat 40
PPhoto by Andrey Grinkevich on Unsplash